Saturday, 20 November 2010

Sajak yang Kutinggalkan di Lereng Merapi

Ketika merapi itu mulai bergemuruh, dan memuntahkan laharnya,


aku dan keluargaku terpaksa meninggalkan rumah dan ternakku.
Berharap kami dapat menyambung hidup dan masih tetap utuh bersama.
Kulihat istriku menggendong bayi kami yang masih menyusu ibunya, dia lahir 3 bulan yang lalu.
Tak terbayangkan meninggalkan desa kami, dimana aku mencari rumput untuk sapi dan kambingku,
dimana aku mendengarkan lantunan gending dari radio tua setiap sore dengan ditemani teh manis buatan istriku yang diseduhnya di dalam gelas kaleng hijau putih.
Ya, aku akan bertahan hidup, demi mereka yang kucintai. Itu tekadku.
Beberapa hari setelah merapi mereda, aku berjanji pada diri sendiri untuk kembali sejenak ke rumah kami, untuk sekedar mengambil baju si bayi, atau hanya melepas rindu pada radio tua kami.
Ketika hari itu datang, ingin jatuh airmataku, lemas kakiku, dingin tubuhku. Tak kulihat rumah kami yang dulu.
Raib, hilang dimakan muntahan merapi yang membara, dia melewati desa kami.
Sapi dan kambing kami tergeletak mati membangkai.
Kukais- kais reruntuhan rumah kami, tak kulihat bekas peraduan dimana istri dan anakku setiap harinya tidur. Hanya putih, ditutup abu gunung merapi.
Aku masih mengenali radio tuaku, yang kini sudah menjadi gepeng, plastiknya meleleh, lengket dengan tanah.
Di sebelahnya kulihat gelas kalengku, tak lagi putih hijau, namun masih utuh. Ya, akan kubawa pulang gelas kaleng ini, untuk istri dan anakku, penanda kami pernah bahagia di lereng merapi itu.
Terimakasih, merapi… Kau masih meninggalkanku gelas kaleng. Akan kusimpan ini baik- baik…Senyumku getir…

nb: penulis terilhami dengan berita tentang merapi. saya sempat melihat berita di salah satu stasiun tv, disana ada seorang bapak yang rumahnya di lereng merapi, ketika itu,rumahnya sudah tidak ada, terbawa lahar merapi, dan yang tertinggal dari rumahnya adalah gelas kaleng tersebut. saya berusaha berempati kepada saudara- saudara kita yang di sana. Semoga mereka dikuatkan. AMIN

Friday, 19 November 2010

Eco Living- How to Going Green When You’re Sleeping

Ya, saat kita tertidurpun, kita masih bisa menjaga bumi kita dari pemanasan global.

  1. Gunakan lampu sesedikit mungkin saat kita tertidur: matikan lampu kamar saat tertidur, pastikan juga lampu kamar mandi, ruang tamu, dan lampu dalam rumah mati saat anda tertidur, kecuali untuk beberapa lampu seperti lampu jalan atau lampu teras dan garasi

  2. Pasang pendingin udara pada suhu yang tepat: jangan terlalu dingin, atau pasang mode economic, saat suhu ruangan menurun, maka AC akan mati, dan akan menyala lagi saat suhu ruangan naik. Jangan lupa pasang juga mode sleep, sehingga AC akan mati pada saat 4 atau 5 pagi, sewaktu keadaan alam sedang di ‘puncak dingin’.

  3. Jangan membiarkan barang elektronik menyala saat kita tertidur: biasakan pasang mode sleep pada komputer, radio, atau televisi, jadi sewaktu- waktu kita ketiduran, alat- alat elektronik tersebut akan mati secara otomatis. Hindari mematikan televisi dengan remote. Tekan tombol power di televisi.

  4. Cabut stop kontak yang masih menyambung dengan alat elektronik: komputer, televisi, charger hp, radio. Dengan begini, kita bisa menghemat 40% dari pemakaian listrik

  5. Matikan air: jangan sampai air terbuang sia- sia karena bak mandi sudah penuh saat kita tidur. Pastikan juga keran yang lainnya tertutup dengan rapat.


Sedikit share dari saya, semoga membantu untuk mengurangi pemanasan global. Kalau bukan kita yang memulai, siapa lagi?

Thursday, 4 November 2010

Tuimbe (Let’s Sing) Lyric – EndahNRhesa

When you start the day, my friend


Come on hold my hand
Start to sing and start to dance, come on take a chance
You can run and catch the sun, and your day has begun
Put a smile on your face, my friend?Praise the holy land

When you feel so sad, my friend
Come on hold my hand
Lift your life with a smile, my friend
Forget the bitter end
You can be a better man, the future is in your hand
Listen to your heart, my friend
Praise the holy land

Sing en das met my ah (sing and dance with together)

Waiting Lyric – EndahNRhesa



I start to write a love letter, when I first met you there
But I still keep it on my secret place
I’m not the only one who adores you anyway
But someday you will know that I am here

I’m just waiting for a moment to tell you
I’m waiting, and I’ll make you all mine
I’m just waiting, waiting, waiting…

I don’t care what people say about who you are and what you do
And all I see is that perfect lies in you
I believe that the time will come and we will be together
Oh I am so in love with you, and I’m falling, I’m falling for you

 

 

Monkey Song Lyric- EndahNRhesa



There’s a monkey who lives somewhere far away, far away from here
Maybe we can call the place the Eden of the East
The Monkey climbs a tree and sees a rainbow in the sky
And sees the jungle from the top of that Dreaming Tree

He is looking for a banana tree, it’s so hard to find
He will never stop until the night has come
Swinging from the vines

Swing and sway, seize the day
You will find the way
Swing and sway, everyday?Lighten up your day

Finally he found the banana tree… Yes, he is so happy
But there’s only one that’s ripe, he can’t wait to eat it
The monkey climbs the tree and grabs the banana with his hand
But when he wants to eat, he sees little monkey on the ground

Little monkey can’t jump, he just stares at him
And cries, he is starving

The monkey thinks so hard and doesn’t bear to ignore him
And then he gives the banana to the little monkey
Oh he is so insane..
What a life… is to care and share

 

 

Lagu- lagu pada albumnya easy listening, cuma, bagi saya yang nilai bahasa inggris dari SD tak jauh- jauh dari angka 6, harus ngos- ngosan mencari lirik dengan mendengarkan langsung, saya cari di Internetpun tidak ketemu- ketemu, kebetulan seorang teman mendapatkan bocoran dari Endah di milisnya. here we go!! saya akan memposting semua lirik di album keduanya  EnjoY!

LOOK WHAT WE’VE FOUND

Beberapa saat lalu, saya menonton performance EndahNRhesa di kampus. Luar biasa penampilannya. Mungkin mereka adalah salah satu artist yang stage performancenya paling bagus di antara semua artis yang pernah saya tonton (well, sebenernya saya jarang nonton artis performance :p ). Kebetulan mereka sedang mengeluarkan album kedua, dan waktu itu sempat membawakan beberapa lagu di album keduanya, seperti kou kou the fisherman, remember me, dan the king. Saya langsung jatuh cinta, dan beberapa hari kemudian, berniat untuk membeli albumnya.


 

Lagu- lagu pada albumnya easy listening, cuma, bagi saya yang nilai bahasa inggris dari SD tak jauh- jauh dari angka 6, harus ngos- ngosan mencari lirik dengan mendengarkan langsung, saya cari di Internetpun tidak ketemu- ketemu, kebetulan seorang teman mendapatkan bocoran dari Endah di milisnya. here we go!! saya akan memposting semua lirik di album keduanya  EnjoY!

Hadiah

Yah, lagi- lagi hari Minggu, entah mengapa aku tidak menyukainya, dikala orang lain merindukan hari libur, aku justru menghindarinya, dan berharap, ya Tuhan, hapuskanlah hari Minggu…


” Deri, come here, and please help me.” Mama mulai mengganggu tidurku.
” Coming.”, jawabku malas.
” Pegang ini, ini, dan ini, please.”
Aku memegang berbagai barang, entah untuk apa, dan entah mengapa mama tidak meletakkannya begitu saja di lantai. Merepotkan. Kulihat mama berada dua meter dari tanah.
” Kenapa ga ditaro di lantai aja sih, Ma?”
” Ga praktis dong, Deri… Hand me the yellow one…”
Aku memberikan benda kuning, ah bintang ternyata. Aku baru saja menyadari bahwa mama sedang menghias pohon natal yang begitu tinggi.
” Ma, natal kan masih lama, kenapa sih harus repot- repot menghias pohon natal?” aku terdiam ” dan setinggi itu?”
Tak kudengar mama berbicara, Hanya senyuman yang membuat wajahnya semakin membulat.
” It’s a surprise!”, kata mama
Aku bosan menunggui mama menghias pohon natalnya, kembali lagi aku ke peraduan, memeluk guling, dan berharap agar cepat datang Senin.
” Deri!!!”
Kurasakan suara wanita di telingaku, meneriakkan namaku begitu keras, meninggalkan bunyi ‘nging’ di kepala. Aku tahu ini kebiasaan siapa.
” Monyet! budeg telingaku! kenapa sih setiap kau datang ke sini, tak pernah membiarkan aku bermesraan sama gulingku?”
” Kamu gak kangen adikmu yang paling cantik ini? Jauh- jauh lho aku datang ke sin.”, jawabnya sambil mengedip- ngedipkan mata. “mana hadiah buat aku?”
” Nih ucapan selamat. Selamat ulang tahun ya”, ucapku sambil menjabat tangannya, lalu membalikkan badan, dan kembali memeluk guling.
” Pelit!!! Weeek… Mama aja bikinin aku pohon natal gede banget.”
” Hei! Sadar dong, kamu berumur 20 tahun, dan masih suka mengoleksi pohon natal. What a weirdo!”, ucapku sambil memejamkan mata mencoba tidur.
” Sejak kapan mengoleksi pohon natal jadi hobi yang aneh? Makanya update donk, sekarang kan setiap cewek di dunia ini mengoleksi pohon natal. Apalagi di umur 20. Kamu sih terlalu lama tinggal di underground.”

Huh, kalau bukan karena ulangtahun ke 20 adikku ini, aku tak akan pulang ke rumah ini. Aku lebih nyaman di undergroundku sana. Berdesakan dengan berbagai jenis manusia di bis dan berjalan di trotoar, walaupun sambil menghirup debu jalanan dan asap knalpot mobil yang tidak diuji emisi.

“Ah, saatnya tiup lilin, ayo Der, kita keluar kamar.”, ajak adikku.
“Malas aku.”
“Ayolaaah, sekali seumur hidup aku berumur 20. Kalau besok aku mati, kamu pasti nyesel ga ikut tiup lilin sama aku.”, katanya membujukku
“Yayayayaya…”
Kuseret badanku, lalu kurapikan rambut sedikit, demi menghargai adikku. Seperti biasanya acara tiup lilin, pertama menyanyi, make a wish dan splash, lilinnya mati.
“Picture time!”, kata Papa

I wish I am not here… I wish I am not here… I wish I am not here… Kuhentak- hentakkan tanah, aku mulai gelisah. Sudah tidak tahan lagi aku disini, aku ingin pulang saja ke bawah sana. Mereka terlalu mengintimidasi aku. Cukup sudah kurasa. Lebih baik aku melangkahkan kaki untuk mengambil koper dan pergi.
Yak, lengkaplah sudah, mereka menyewa tukang foto untuk membuat ini menjadi sempurna. Gadis 20 tahun memang seharusnya difoto di sebelah bintang tertinggi di pohon natal. Menandakan gadis itu sudah siap terbang sendiri menjelajahi kehidupannya, dan aku tidak akan bisa berfoto bersama adikku.

Tukang foto itu menatapku curiga, menganggapku sebagai makhluk dunia lain. Aku benci pandangan seperti ini. Seperti menusuk- nusuk harga diriku.

“Ya, selamat berfoto lah kalian. Aku akan pulang.”, kataku ketus.
Kulihat pandangan mama dan papa sedih, mereka ingin berucap namun tak bisa, papa terlihat menyesal mengajak foto bersama. Sebelum aku melangkahkan kaki, adiiku menggamit tanganku cepat- cepat.
“Deri, tidak perlu seperti itu, kamu tetap kakakku yang paling luar biasa.”, dia terdiam sejenak, “Walaupun kamu tidak bersayap, walaupun kamu seperti manusia, dan kamu lebih suka berada di dunia bawah sana. Meskipun kamu tidak bisa terbang, dan lebih suka berjalan dengan kakimu, namun kamu adalah kakakku paling luar biasa. Yang menggendongku waktu sayapku terluka, dan ketika aku tidak bisa berjalan, dan kau yang mengajariku terbang, padahal kau tak bersayap. Kali ini aku akan menggendongmu sambil mengepakkan sayap. Berharap di bintang pohon natal ulangtahunku ke 20 ini.”, katanya sambil terbata- bata, lalu melanjutkan lagi, “harapanku di ulangtahun ke 20 ini adalah agar kau bisa terbang walaupun tanpa sayap, tauk!!”
Aku membeku, mematung, memikirkan adikku, begitu egoisnya aku jika aku tak mau mengabulkan permintaannya kali ini.
“Tapi adik tidak boleh menggendong kakaknya. Itu memalukan, tauk!” kataku sambil mencubit hidungnya.

Tak berapa lama, aku merasakan pelukan adikku, dan kakiku terangkat dari tanah. Inilah foto pertama keluarga kami di atas angin, di belakang bintang pohon natal harapan seorang gadis yang baru saja berusia 20 tahun. Ya, aku terbang tanpa sayap untuk yang pertamakalinya.

Monday, 1 November 2010

Hello November

Wah, hampir dua bulan blog saya kosong begitu saja, tidak ada isinya, menyedihkan sepertinya. September cuman terisi pada tanggal 4 lalu null…


Hello November, mudah- mudahan November menjadi bulan yang baik, walaupun akhir- akhir ini pasti kita seringkali mendengar kabar yang tak baik, seperti banjir bandang wasior, tsunami di mentawai, gunung merapi yang mengeluarkan laharnya lagi, dan… cukup! Saya pribadi tidak mau mendengar kabar buruk lagi. Saya hanya bisa berdoa, semoga November menjadi awal yang baik untuk semuanya, dunia pada umumnya dan masyarakat Indonesia pada khususnya, terlebih lagi pribadi saya sendiri. Semoga menjadi lebih baik nantinya. Amin

Tulisan ini aku persembahkan untukmu, November, kubawa dengan penuh harapan, supaya kau menjadi awal dari segala sesuatu kebaikan, untukku, Indonesia, dan dunia. Kubawakan harapan orang- orang yang tanah dan rumahnya disapu oleh gelombang tsunami dan abu vulkanik merapi, agar kau mendengar keluh kesahnya, dan kau peluk mereka dengan hujan yang menyegarkan.
 

I am Nia Template by Ipietoon Cute Blog Design