Perhatikan saja, setiap orang yang memandang hujan
Lalu merindukan panas mentari dan mengumpat kenapa hujan lagi
Namun ketika mentari itu datang, mereka beranjak pergi
Bukan berterimakasih atas sang hari
Perhatikan saja, setiap orang yang memandang hujan
Mengambil gitar untuk memainkan lagu
Sambil mengingat kekasih yang telah berlalu
Mereka menciptakan lagu hujannya
Perhatikan saja, setiap orang yang memandang hujan
Lalu menangis, menemani hujan membasahi bumi
Lalu menjadi sendu, tiba- tiba kelabu
Menantikan seseorang yang dulu ada, dan sekarang tak akan kembali
Perhatikan saja, setiap orang yang memandang hujan
Kembali tak acuh dengan rintiknya
Lalu menulis puisi tentang orang lain yang memandang hujan
Tidak pernah peduli hujan dan terang, kemudian tertidur
Siapakah yang mengharapkan hujan?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
nyak, keren..
ReplyDeleteaku suka.. teruskan nyaak.. :)