Katanya aku dewasa sekarang,
namun kubilang kepada Mak,
"Mak,masukkan lagi aku kedalam perutmu."
Agar aku tak merasakan lagi panasnya udara,
atau matahari yang membara.
Agar aku tak kadung rindu pada angin gunung,
atau keinginan main bersama burung.
Mak, kalau tak bisa kau masukkan lagi aku ke dalam perutmu,
bilangkan saja pada Sang Maulana,
agar aku bisa menjadi bayi lagi.
Menyusu tetekmu yang empuk dan hangat,
dan menangis saat tak ada yang menyumpal mulutku.
Aku bisa berak di celana,
itu bukan bencana.
Aku ingin Mak, tak merasakan kerasnya dunia.
Harus bangun pagi- pagi buta,
lalu mencari kerja.
Istriku minta cerai, Mak,
sudah enam bulan dia tak kunafkahi.
Kembalikan aku Mak,
ke dalam perutmu dan tak usah dilahirkan lagi.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment