***
Kamu seperti alkohol, nikmat, sedikit pahit saat diteguk, menghangatkan tubuh, dan memabukkan. Membuat aku tertawa saat tidak ada apa- apa dan membuatku menangis saat kau tiada. Aku baru tahu kau luar biasa, saat rokok dan vodka tidak bisa menggantikan kehadiranmu. Kau yang membuatku berhenti, kau yang membuatku memulai lagi. Menyedihkan, aku yang biasanya tahu apa yang akan terjadi pada diriku dalam setengah jam sebelumnya, sekarang, aku terus merenungi masa setengah tahun lalu. Terlalu malu untuk memintamu kembali, aku sekarat hampir mati. Sekarang bahkan aku tak tahu kau kemana lagi. Mungkin kau ke pantai, atau ke gunung, atau bisa jadi kau di perempatan jalan, meminta- minta, mengamen, menjajakan permen, tahu, dan aqua.
Tiga tahun kau buat aku menderita karena kebersamaan kita. Kalau kau akhirnya pergi juga, kenapa kita ditakdirkan bersua. Ini salah siapa?
"dan kenapa tak kau salahkan saja detik menit yang pernah mengikat erat..."
ReplyDeletenice short-story, Neeach ;)
Thanks yuna!!!
ReplyDeleteKalo nyalahin lo boleh ga? :P
*nyimak
ReplyDelete"...seperti alkohol, memabukkan, dan membuatku lupa segalanya ketika pagi ku terbangun dari mimpi..."
ReplyDeletecakep ni, diksi nya asik... lanjutkan! ^_^
Thanks wo, boleh lah ya dipakek kata2 nya :D
ReplyDelete